8 Penyakit Toyota Rush yang Paling Sering Terjadi
Toyota Rush telah menjadi salah satu mobil SUV compact terpopuler di Indonesia. Namun, terdapat beberapa masalah atau penyakit Toyota Rush yang sering menjadi keluhan konsumen.
Ini menjadi hal miris mengingat mobil kembaran Daihatsu Terios itu memiliki spesifikasi tangguh dalam kelasnya dengan harga terjangkau. Belum lagi terdapat daya tarik dari desain sporty, kabin luas, dan berbagai fitur gahar.
Tertarik untuk membeli Toyota Rush? Sebelum itu, simak artikel ini untuk mengetahui apa saja masalah dan penyakit yang sangat umum dialami mobil ini.
Penyakit Toyota Rush yang Sering Terjadi
Terdapat lima masalah atau penyakit yang sering terjadi pada model SUV buatan Toyota ini baik baru dan bekas. Nantinya, Anda akan siap untuk menentukan perawatan manakah yang harus diambil untuk mobil tersebut.
1. Masalah Transmisi
Pertama, banyak konsumen melaporkan terjadi masalah transmisi pada Toyota Rush. Pasalnya, mereka merasakan terjadinya gejala berupa getaran tidak biasa atau suara bising ketika mobil beroperasi.
Pada dasarnya, Toyota Rush memiliki dua opsi transmisi, yakni matic dan manual. Keduanya cukup sering mengalami masalah transmisi akibat kopling atau gigi-gigi transmisi yang aus.
Terlebih, masalah ini sering sekali menjadi penyakit Rush matic. Saat perpindahan gigi dari N dan D atau sebaliknya, muncul suara seperti “duk” dan perpindahan terkesan sulit.
2. Suspensi Rusak
Meski suspensi Toyota Rush terkenal sebagai salah satu paling kokoh di kelasnya, ternyata masih cukup banyak pengendara mengeluhkan masalah suspensi. Salah satunya adalah suspensi sudah terlalu keras.
Akibatnya, ini berdampak pada peredam kejut, membuat ketidaknyamanan bagi pengendara dan pengemudi. Penyebab paling umum adalah komponen suspensi yang telah aus.
Apalagi mobil SUV ini terkenal dengan tampilan sporty dan memiliki ground clearance tinggi. Alhasil, pengendara sering sekali melintas jalanan tidak rata tanpa melambat. Inilah yang menjadikan suspensi rentan terhadap keausan.
Baca Juga: SUV Premium Terbaik, Ini Dia Honda CR-V Bekas
3. Limbung
Seperti yang sudah terungkap, ground clearance Rush tercatat tinggi, yakni dengan angka maksimal 220 mm. Tetapi, pengendara sering mengeluhkan terjadinya limbung sebagai salah satu penyakit SUV buatan Toyota ini.
Bahkan, sering sekali pengendara lupa Rush tergolong ke dalam SUV bukan sedan. Gejala limbung ini akan terasa ketika mobil melesat dengan kecepatan tinggi.
Setidaknya, limbung jarang terjadi di model generasi terbaru. Oleh karena itu, mungkin Anda tidak akan menemui masalah ini sebagai penyakit All New Rush.
4. Ban Mengalami Aus
Masalah suspensi dan limbung bukan satu-satunya hal yang terjadi ketika Rush melaju di jalan tidak rata atau rusak. Ternyata, ban mobil ini cukup rentan mengalami aus akibat hal tersebut.
Bahkan, masalah ini sering terjadi saat mobil mengalami medan yang sangat sulit. Akibat mengendalikan Toyota Rush di jalan dalam dua kondisi tersebut, kebutuhan untuk mengganti ban akan semakin bertambah.
5. Masalah Sistem Rem
Selain keempat masalah tadi, terjadinya masalah sistem rem pada Toyota Rush juga harus menjadi perhatian. Tentunya, beberapa pengendara menjadikan masalah ini sebagai salah satu keluhan utama.
Lantas, salah satu penyebabnya adalah komponen rem mengalami aus, misalnya pada cakram dan kampas. Akibatnya, terjadi gejala berupa muncul suara berderit dan getar saat menginjak rem.
Belum lagi beberapa konsumen mengeluhkan mereka kesulitan menginjak pedal rem. Maka dari itu, rem tidak menjadi responsif atau terasa keras.
Baca Juga: Salah Satu City Car Terbaik Toyota Yaris Bekas
6. Setir Terasa Berat
Penyakit Rush yang paling umum selanjutnya terasa pada roda setir. Padahal, komponen ini menjadi salah satu elemen penting agar mobil bisa terkendali.
Ironisnya, cukup banyak pengendara mengeluhkan roda setir tidak mampu memberi respon baik. Tidak hanya itu, mereka juga merasakan berat saat memutar setir.
Penyakit ini sebagian terjadi karena terjadinya masalah pada sistem Electronic Power Steering. Namun, untuk mengganti Electronic Power Steering membutuhkan biaya yang cukup tinggi, termasuk untuk bongkar pasang.
7. Akselerasi Terasa Lambat
Tak sedikit juga pengendara menyampaikan pengalaman pakai Toyota Rush bahwa akselerasi terasa lambat, apalagi saat putaran awal. Lebih miris lagi, ini jarang begitu terasa saat pemakaian pertama kali.
Sekali lagi, Toyota Rush bukan sebuah mobil sedan, melainkan SUV compact. Maka, bobot kendaraan sering sekali menjadi pemicu. Tidak hanya itu, masalah terhadap MAP sensor pada throttle body ikut menjadi biang keroknya.
Jika terjadi masalah terhadap MAP sensor, sebaiknya bawa ke bengkel untuk segera mendapat penanganan. Harga perbaikannya masih cukup bersahabat mulai dari Rp400 ribuan.
Baca Juga: Spesifikasi Toyota Yaris dan Informasi Harganya Lengkap
8. Kualitas Interior
Penyakit Toyota Rush terakhir dan paling sering muncul terjadi pada interior atau lebih tepatnya kabin. Interior dalam mobil merupakan aspek penting agar pengemudi dan pengendara terasa nyaman saat perjalanan.
Sayangnya, masih cukup banyak yang merasakan ketidaknyamanan itu. Mulai dari knop AC rentan copot, keretakan pada bagian dashboard dan pelapis kursi, dan munculnya suara aneh dari konsol tengah atau panel pintu.
Ini karena interior Toyota Rush umumnya menggunakan plastik berkualitas rendah, sehingga rentan mengalami masalah. Maka dari itu, penting untuk memastikan aspek ini mendapat perawatan secara teratur.
Itulah pembahasan delapan penyakit Toyota Rush yang sering terjadi. Tidak ingin kerepotan saat berbagai penyakit itu terjadi? Segera bawa ke bengkel untuk penanganan dan setidaknya melakukan langkah pencegahan.
Salah satu bengkel yang mampu menangani setiap penyakit tersebut adalah HaloBengkel. HaloBengkel memiliki kualitas layanan tinggi dan teknologi canggih untuk memastikan hasil perbaikan serta perawatan sangat prima.
Segera lakukan booking online untuk mendapatkan perawatan mobil Anda di HaloBengkel sekarang juga!
Erwin Juntoro, seorang car enthusiast dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di dunia otomotif. Lulusan SMK Otomotif, Erwin punya minat yang tinggi dalam bidang kelistrikan, mesin, transmisi, tune-up dan modifikasi kendaraan. Driven by Passion, Fueled by Innovation.
Tinggalkan Balasan