Menteri Pendidikan Afganistan Mullah Habibullah Agha mengenakan sorban di depan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kara (JK).

Sorban khas Afganistan sebagai tanda penghormatan.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 4 Juni 2024 saat JK mendatangi kantor Aga. Percakapan hangat itu berlangsung sekitar satu jam.

Setelah itu, muncul seorang gadis SMA yang mengenakan sorban. Aga sendiri yang melipat kain itu dan menjadikannya sorban untuk seorang siswi SMA. Setelahnya, mereka berfoto bersama.

Dalam pertemuan tersebut, Pak Agha mengatakan negaranya telah mengalami perang selama 45 tahun yang berdampak besar pada pendidikan. Dia menyangkal bahwa pendidikan bagi perempuan dilarang di Afghanistan, namun kondisi pasca perang sangat sulit bagi perempuan.

“Kami memiliki sekolah sekitar 30-40 tahun yang lalu tapi saat ini penduduk Afghanistan terus bertambah sehingga membutuhkan infrastruktur lagi,” kata Agha kepada JK di kantornya, Kabul, Afghanistan, Selasa (4/6/2024).

Agha berharap negara-negara Islam atau negara mayoritas Muslim seperti Indonesia bisa membantu Afghanistan. Dikatakan banyak masalah pendidikan di Afghanistan.

“Di situlah kami ingin bantuan dari negara-negara Islam untuk membuat sekolah dan madrasah baru,” kata Agha.

JK kembali menekankan pentingnya Afganistan segera membuka sekolah khusus untuk anak perempuan. JK mengatakan, hal ini karena isu ini sedang menarik perhatian seluruh dunia.