Mahasiswa MBKM UNS Bersama Kelompok Tani Temukan Solusi Canggih untuk Pengendalian Hama Buah Maja di Desa Kemudo, Klaten
Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan hidup menjadi ciri khas program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dilaksanakan oleh Kelompok MBKM Program Penelitian (Prodi) Fakultas Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas Severas Maret (UNS) Surakarta. Kelompok mahasiswa ini antara lain Dr Rahma Annisa Dewi, Vicky Mega Nanda, Etika Ambarwati Dwi Lestari, Maria Natalia Kusumaningtyas, Dwi Ulyandari, Nenden Purbasari, dan Samuel Suryowidhi. – Beranggotakan Pak Nugroho dan di bawah pimpinan Dr. Devi . sakit. Retno Seyovaty, MSc
kepada us.ac.id, Rabu (22 Mei 2024) Maria Natalia Kusumaningtyas mengatakan, melalui program MBKM ini mahasiswa UNS bisa hadir di Kabupaten Klaten bekerja sama dengan Rukun Makmur, kelompok tani dari desa Kemdo kabupaten Prambanan, kami menciptakan solusi lingkungan dari buah Maya, agen pengendalian hama yang ramah.
Program inspiratif ini terlaksana di tengah permasalahan hama di lahan pertanian desa Khemdo, khususnya masalah jangkrik coklat, belalang dan tikus. Di sisi lain, penggunaan pestisida kimia untuk pengendalian hama sudah tidak efektif lagi mengingat krisis lahan pertanian akibat penggunaan bahan kimia secara berlebihan. Hal ini memunculkan ide menarik untuk memproduksi pestisida ramah lingkungan untuk pertanian berkelanjutan.
“Program MBKM memberikan kesempatan kepada kami untuk belajar dan bekerja di masyarakat. Hama merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi sebagian besar petani di Khemdo dan dapat berdampak pada menurunnya produktivitas pertanian. “Oleh karena itu kami berupaya untuk mengembangkan solusi pengendalian hama tersebut ramah lingkungan, berkelanjutan dan memanfaatkan potensi daerah,” kata Maria Natalia.
Produksi pestisida herbal dari buah Maja berlangsung pada tanggal 5 Mei 2024 di rumah Guyant, Ketua Kelompok Tani Rukun Makmur. Kegiatan ini diikuti oleh anggota kelompok tani Rukun Makmur, mahasiswa desa MBKM Kemdo, dan staf Yayasan Gita Pertiwi sebagai pendamping pertanian di desa setempat. Bahan baku produksi insektisida buah Maya memanfaatkan potensi alam sekitar. Insektisida ini dibuat dari 3 buah maja, 1 kg tembakau, 1 kg sambiloto, 1 kg daun mindi/daun nimba/daun johar dan 30 liter air.
Proses pembuatan insektisida buah Maya ini juga sangat sederhana. Pecahkan buah maya, buang ampasnya, dan haluskan. Langkah selanjutnya adalah merebus air hingga mendidih. Setelah air mendidih, masukkan daun sambiloto, daun mindi/johar/mimba dan ampas maja ke dalam air mendidih, lalu aduk hingga terbentuk campuran homogen. Setelah itu matikan kompor secara merata dan tunggu hingga insektisida buah Maya menjadi dingin. Setelah dingin, pestisida yang dihasilkan dipisahkan dari endapannya dengan cara penyaringan. Insektisida Buah Maha dapat diaplikasikan langsung pada lahan pertanian dengan metode semprot/spray dengan dosis 200 ml per tangki atau 1 gelas air mineral.
MBKM Desa Kemdo Program MBKM kelompok mahasiswa tentu memberikan dampak positif. “Sinergi yang mengesankan ini tidak hanya terbatas pada peningkatan hasil panen dan pengurangan biaya pertanian, tetapi juga pentingnya penggunaan alat produksi pertanian (saprotan) yang ramah lingkungan bagi masyarakat lokal, khususnya petani di Khemdo ditambahkan.
Tinggalkan Balasan